Kekurangan Dan Kelebihan Power Amplifier Class A/B Dan D
Kekurangan Dan Kelebihan Power Amplifier Class A/B Dan D - Buat gan/sis yang doyan musik dan sering muter musik dengan volume kuat pasti memiliki sensasi yang berbeda.
Walupun bakalan kena marah sama tetangga karena terganggu dengan suara kuat yang di hasilkan dari perangkat amplifier.
Namun perlu diketahui agan/sis ada beberapa perbadaan Class dari Driver Power Amplifier dan biasanya tu di pakai untuk kegiatan di luar ruangan (outdoor) dan di dalam ruangan ( indoor ).
Namun perlu diketahui agan/sis ada beberapa perbadaan Class dari Driver Power Amplifier dan biasanya tu di pakai untuk kegiatan di luar ruangan (outdoor) dan di dalam ruangan ( indoor ).
Sebagai tambahan pengetahuan sebenernya Driver Power Amplifier memiliki class masing masing dari A sampai T, namun yang sering orang-orang kenal cuma antara Driver Power Amplifier A, B, H, A/B dan class D. Karena memang tipe dari class Amplifier yang lain memiliki tingkat perakitan dan disain yang cukup rumit, dan pastinya biaya dalam pembuatan nya cukup mahal.
Nah dikesempatan ini Dfixed akan mencoba membahas tentang Driver Power Amplifier yang sering orang gunakan saat ini yaitu 2 Class Amplifier yaitu A/B dan Class D
Nah dikesempatan ini Dfixed akan mencoba membahas tentang Driver Power Amplifier yang sering orang gunakan saat ini yaitu 2 Class Amplifier yaitu A/B dan Class D
Apa saja sih kelebihan dan kekurangan Power Amplifier antara Class A/B dan Class D
1.DRIVER POWER AMPLIFIER CLASS A/B
Awal kita bahas dahulu apa itu Driver Class A/ B ini. Driver class A/ B merupakan perpaduan dari driver yang telah di ciptakan terlebih dahulu yaitu Class A serta Class B. Power Amplifier Class Class A diakui mempunyai mutu suara sangat detai dan juga jernih.
Tetapi mempunyai kekurangan lebih cepat panas sehingga kurang sesuai buat power amplifier berdaya besar.
Sedangkan Amplifier Class B mempunyai konfigurasi push pull, dimana yang lebih efektif serta lebih dingin daripada Class A.Tetapi harus mengorbankan dengan adanya cacat crossover yang cukup signifikan.
Sehingga diciptalah Power Amplifier Class A/B yang merupakan gabungan dari 2 jenis Class tadi.Sehingga menjadikan Class A/B menjadi efisian, lebih dingin dan cacat crossover lebih diminimalisir.
Sehingga jenis Power Amplifier Class A/B ini sangat cocok untuk di gunakan di luar ruangan karena bisa menggunakan daya yang besar, namun juga bisa menggunakan daya sedang untuk di jadikan penguat suara sekala indoor seperti contoh penggunaan Power Amplifier OCL 150Watt.
Tetapi mempunyai kekurangan lebih cepat panas sehingga kurang sesuai buat power amplifier berdaya besar.
Sedangkan Amplifier Class B mempunyai konfigurasi push pull, dimana yang lebih efektif serta lebih dingin daripada Class A.Tetapi harus mengorbankan dengan adanya cacat crossover yang cukup signifikan.
Sehingga diciptalah Power Amplifier Class A/B yang merupakan gabungan dari 2 jenis Class tadi.Sehingga menjadikan Class A/B menjadi efisian, lebih dingin dan cacat crossover lebih diminimalisir.
Sehingga jenis Power Amplifier Class A/B ini sangat cocok untuk di gunakan di luar ruangan karena bisa menggunakan daya yang besar, namun juga bisa menggunakan daya sedang untuk di jadikan penguat suara sekala indoor seperti contoh penggunaan Power Amplifier OCL 150Watt.
2.DRIVER POWER AMPLIFIER CLASS D
Class D dari sisi desain serta metode kerja sangat berbeda dengan Class A, B. ataupun class A/ B. Secara universal Class D bekerja bersumber pada tata cara electronic switching serta bukan ialah fitur linier semacam halnya class A ataupun B. Driver Power Amplifier Class D umumnya memakai transistor, MOSFET.
Sinyal analog yang akan diperkuat dengan deretan pulsa amplitudo konstan, sehingga rangkaian secara aktif bergeser dengan cepat berbolak- balik antara kondisi konduktif serta nonkonduktif.
Sinyal analog yang hendak diperkuat ini dikonversi lebih dahulu jadi sederetan pulsa, Sehabis amplifikasi pulsa output bisa dikonversi kembali jadi sinyal analog dengan melewati Low Pass Filter yang terdiri dari induktor serta kapasitor.
Sinyal analog yang akan diperkuat dengan deretan pulsa amplitudo konstan, sehingga rangkaian secara aktif bergeser dengan cepat berbolak- balik antara kondisi konduktif serta nonkonduktif.
Sinyal analog yang hendak diperkuat ini dikonversi lebih dahulu jadi sederetan pulsa, Sehabis amplifikasi pulsa output bisa dikonversi kembali jadi sinyal analog dengan melewati Low Pass Filter yang terdiri dari induktor serta kapasitor.
Perbedaan Driver Power Amplifier Class A/B dengan Class D
Untuk perbedaan mendasar saja antara 2 Class Amplifier ini adalah: Amplifier Class A/B memiliki sinyal yang langsung di kuatkan dalam bentuk sinyal aslinya, sedangkan untuk Driver Amplifier Class D sinyal analog yang dihasilkan harus di pecah-pecah dahulu lalu di kuatkan dan setalah itu sinyal akan kembali menjadi sinyal suara dan akan di tingkatkan dengan rangakain L-C pada proses akhirnya.
Kelebihan Serta Kekurangan Amplifier Class A/B dan Class D
Kelebihan Class D bila dibanding dengan driver analog yang lain paling utama yaitu sangat efisien, dimana supply yang disalurkan secara totalitas masuk ke beban tanpa terbuang lewat panas.
Secara teknis di sebutkan, Class D dapat menggapai efisiensi sampai 100% sedangkan class A/ B optimal dapat 75%.
Jadi pada intinya Class D lebih irit energi daripada class A/ B. Misalnya saja Power Class A/ B memerlukan arus 20 Ampere buat mendapatkan energi maksimal yang diperlukan untuk sebuah speaker 450 watt.
Namun pada Amplifier Class D cukup menggunakan 10 Ampere saja. Dengan efisiensinya yang besar, fitur power Class D dapat didesain lebih kecil ringan dengan memakai Power supply SMPS tetapi dengan keahlian yang setara dengan power class A/B yang desain perangkatnya secara universal besar serta berat.
Serta pasti saja biaya yang agan/sis butuhkan untuk merakit Power Class D lebih sedikit daripada harus merakit Power Amplifier Class A/ B dengan kapasitas yang sama. Kelebihan utama Class D yang lain merupakan lebih awet serta tahan lama sebab tidak menciptakan panas yang berlebihan semacam halnya Amplifier Class A/B.
Kesimpulanya:
Secara teknis di sebutkan, Class D dapat menggapai efisiensi sampai 100% sedangkan class A/ B optimal dapat 75%.
Jadi pada intinya Class D lebih irit energi daripada class A/ B. Misalnya saja Power Class A/ B memerlukan arus 20 Ampere buat mendapatkan energi maksimal yang diperlukan untuk sebuah speaker 450 watt.
Namun pada Amplifier Class D cukup menggunakan 10 Ampere saja. Dengan efisiensinya yang besar, fitur power Class D dapat didesain lebih kecil ringan dengan memakai Power supply SMPS tetapi dengan keahlian yang setara dengan power class A/B yang desain perangkatnya secara universal besar serta berat.
Serta pasti saja biaya yang agan/sis butuhkan untuk merakit Power Class D lebih sedikit daripada harus merakit Power Amplifier Class A/ B dengan kapasitas yang sama. Kelebihan utama Class D yang lain merupakan lebih awet serta tahan lama sebab tidak menciptakan panas yang berlebihan semacam halnya Amplifier Class A/B.
Kesimpulanya:
Untuk 2 jenis Amplifier Class A/B dan Class C itu semua tergantung kita , karena intinya sama sebuah rangkaian elektronik untuk penguat Audio, namun untuk Class A/B harus membutuhkan daya yang besar dan juga biaya yang cukup mahal dalam perakitanya, sedangan kan untuk Amplifier Class D lebih efisien dan hemat biaya dalam perakitan nya , dan Amplifier Class D bisa menghasilkan daya watt yang sama dengan Class A/B dengan menggunkan Ampere yang rendah.
Namun itu semua kembali lagi ke agan/sis sekalian selera dan cocok dengan jenis Power Amplifier yang mana buat menikmati music favorit kalian ya. Thanks.
Ok gan faham buanget dngn penjelasanya di atas tanks.
BalasHapus